Sudah sifat bawaan seorang manusia bila mendapatkan musibah atau cobaan maka secara otomatis dia akan menjadi lebih dekat kepada Alloh SWT dan lebih bersemangat untuk melaksanakan ibadah .
Demikian halnya dengan para jamaah tadarusan al Qur’an(JTA) masjid At takrim Gapuk Dasan Agung Mataram, yang dulu pada awal dimulainya kegiatan bertadarus Al Qur’an para jamaahnya over semangat bertadarus dan sering kita dengar alunan suara al qur’an dengan berbagai macaam bacaan murottal mulai dari bacaan syeikh Mishary Rashid, syeikh Muhammad Toha hingga murottal standard masing-masing.
Pada saat gempa itu, semua menjadi rajin sholat berjamaah di masjid, imam sholat fardhu bergantian sesuai jadwal dan para muadzin pun bergilirian mengumandangkan adzan dengan menampilkan suara khas masing-masing. Suasana keagamaan pada saat itu sangat kental sekali terasa.
Namun seiring dengan perjalanan waktu dan volume gempa pun mulai jarang terjadi, para jamaah tadarusan pun pada ikut menyesuaikan diri dan semakin jarang hadir di masjid entah untuk sholat berjamaah maupun untuk bertadarus Al Qur’an lagi.
Tapi Alhamdulillah, dengan turunnya semangat bertadarus para jamaah lama ini, Alloh SWT membuka hati para pemuda dan remaja gapuk untuk itu bertadarus dan menggantikan posisi para jamaah lama atau mantan jamaah tadarusan yang hilang semangatnya mengikuti hilangnya gempa yang terjadi.
Dan Insya Alloh kegiatan Tadarusan Al Qur’an ini akan tetap berjalan jika Alloh SWT menghendaki dan jamaah tadarusan yang baru ini masih tetap bersemangat membaca al qur’an di Masjid At Takrim Gapuk dan semoga para jamaah yang dulu bersemangat 45 ini kembali aktif bertadarus Al Qur’an. Aamiin
Gapuk Dasan Agung, 07112019 09.55 WITA by Alfuad Gapukihttp://news.chivindo.com/206/hilang-gempa-hilang-semangat-bertadarus-al-qur-an.html
Demikian halnya dengan para jamaah tadarusan al Qur’an(JTA) masjid At takrim Gapuk Dasan Agung Mataram, yang dulu pada awal dimulainya kegiatan bertadarus Al Qur’an para jamaahnya over semangat bertadarus dan sering kita dengar alunan suara al qur’an dengan berbagai macaam bacaan murottal mulai dari bacaan syeikh Mishary Rashid, syeikh Muhammad Toha hingga murottal standard masing-masing.
Pada saat gempa itu, semua menjadi rajin sholat berjamaah di masjid, imam sholat fardhu bergantian sesuai jadwal dan para muadzin pun bergilirian mengumandangkan adzan dengan menampilkan suara khas masing-masing. Suasana keagamaan pada saat itu sangat kental sekali terasa.
Namun seiring dengan perjalanan waktu dan volume gempa pun mulai jarang terjadi, para jamaah tadarusan pun pada ikut menyesuaikan diri dan semakin jarang hadir di masjid entah untuk sholat berjamaah maupun untuk bertadarus Al Qur’an lagi.
Tapi Alhamdulillah, dengan turunnya semangat bertadarus para jamaah lama ini, Alloh SWT membuka hati para pemuda dan remaja gapuk untuk itu bertadarus dan menggantikan posisi para jamaah lama atau mantan jamaah tadarusan yang hilang semangatnya mengikuti hilangnya gempa yang terjadi.
Dan Insya Alloh kegiatan Tadarusan Al Qur’an ini akan tetap berjalan jika Alloh SWT menghendaki dan jamaah tadarusan yang baru ini masih tetap bersemangat membaca al qur’an di Masjid At Takrim Gapuk dan semoga para jamaah yang dulu bersemangat 45 ini kembali aktif bertadarus Al Qur’an. Aamiin
Gapuk Dasan Agung, 07112019 09.55 WITA by Alfuad Gapukihttp://news.chivindo.com/206/hilang-gempa-hilang-semangat-bertadarus-al-qur-an.html
Comments
Post a Comment