Mikroprosesor, Komputer kecil atau CPU (Central Processing Unit) yang digunakan untuk melakukan Operasi Aritmatika dan Logika, mengendalikan sistem dan menyimpan Data dll.
Mikrokontroler, Dihubungkan ke Periferal Eksternal seperti Port Serial, ADC, DAC, Bluetooth, Wi-Fi, dll. Proses Interfacing cepat bila dibandingkan dengan antarmuka Mikroprosesor.
MICROPROSESSOR
Mikroprosesor dirilis oleh Intel tahun 1971 dinamai 4004. Prosesor mikro 4-bit. Prosesor mikro pertama dikembangkan oleh Garrett Research tahun 1968.
Mikroprosesor awal menggunakan Arsitektur Von-Neumann. Memori Data dan Program ditempatkan dalam satu memori.
Jika prosesor ingin memproses instruksi dari memori atau permintaan dari I/O, harus mendapatkan instruksi melalui Bus dari Memori atau I/O, Tempatkan di register dan proses dalam register. Prosesor dapat menyimpan hasilnya dalam memori melalui Bus.
Mikroprosesor awal menggunakan Arsitektur Von-Neumann. Memori Data dan Program ditempatkan dalam satu memori.
Jika prosesor ingin memproses instruksi dari memori atau permintaan dari I/O, harus mendapatkan instruksi melalui Bus dari Memori atau I/O, Tempatkan di register dan proses dalam register. Prosesor dapat menyimpan hasilnya dalam memori melalui Bus.
Arsitektur memiliki kelemahan seperti Lambat dan Operasi data tidak dapat terjadi pada saat yang sama karena berbagi bus umum yang sama. Arsitektur Harvard dikembangkan. Memori Data dan Program sebagai memori terpisah dan bus yang terpisah terhubung untuk berkomunikasi satu sama lain.
Dua jenis pemrograman mikro CPU dan pemrograman yang dipasangi kabel. Microprogramming lambat jika dibandingkan dengan bawaan. Penerapan kabel terutama dari gerbang logika dan elemen pasif. Microcode digunakan dalam Microprogramming.
Arsitektur Set Instruksi (ISA) Peran penting dalam mikroprosesor.
Instruksi berbeda mengatur Arsitektur Mikroprosesor.
1. Complex Programming Instruction Set Computer:
ISA pertama. Set Instruksi Komputer yang kompleks (CISC) instruksi kompleks memakan waktu lama untuk mengeksekusi; instruksi kompleks terdiri dari Opcode pengalamatan mode operan dll. Kecepatan eksekusi akan lambat.
2. Reduced Instruction Set Computer:
Komputer instruksi set rendah (RISC) set instruksi menjadi kecil dan kecepatan eksekusi akan cepat. Implementasi sederhana dan tidak membutuhkan arsitektur yang rumit. RISC digunakan dalam aplikasi yang disematkan. SHARC dan POWERPC menggunakan RISC.
Arsitektur seperti Very Long Instruction (VLIW) dan FUSION of RISC AND CISC Architecture dll. Mikroprosesor dipilih sesuai dengan aplikasi.
➤ Aplikasi kecil tidak perlu CISC.
➤ Tidak menggunakan RISC untuk Aplikasi besar.
MIKROKONTROLLER
Merupakan komputer kecil di mana CPU, unit memori (RAM, ROM), Periferal I/O, Penghitung waktu, Penghitung, dalam satu sirkuit terpadu (IC) di mana seperti mikroprosesor semua unit ini digabungkan pada papan melalui bus.
Mikrokontroler dapat dihubungkan dengan mudah ke periferal eksternal seperti Port serial, ADC, DAC, Bluetooth, Wi-Fi, dll. Proses interfacing cepat bila dibandingkan dengan antarmuka mikroprosesor. Sebagian besar mikrokontroler menggunakan Arsitektur RISC.
Mikrokontroler yang menggunakan Arsitektur CISC (8051, Motorolla).
Perbedaan Antara
Mikroprosesor dan Mikrokontroler
➽ Arsitektur:
Mikroprosesor menggunakan Arsitektur Von-Neumann dan CISC.
Mikroprosesor menggunakan Arsitektur Harvard dan RISC.
Mikroprosesor populer menggunakan CISC.
Microcontroller menggunakan Arsitektur Harvard dan RISC.
Mikrokontroler yang menggunakan arsitektur CISC (8051 dan SHARC)
Mikroprosesor memiliki ROM, RAM, Memori penyimpanan sekunder I/O Peripheral, Timer, Counter dll dan terhubung melalui bus seperti mikrokontroler semua perangkat digabungkan dalam satu sirkuit terpadu (IC).
➽ Kecepatan CPU:
Prosesor lebih cepat daripada pengontrol karena clock. Prosesor dapat memiliki clock rate yang tinggi, bahkan jika menjadi panas karena over clock rate heat sink akan berhenti dari pemanasan berlebih.
Pengontrol lambat jika dibandingkan dengan prosesor tetapi cepat andal. Kecepatan eksekusi akan selalu tergantung pada clock. Keseluruhan kinerja dan kecepatan eksekusi aplikasi mikrokontroler akan cepat karena semua periferal sudah built-in. Prosesor akan lambat karena telah mendapatkan setiap sumber daya dari luar cpu melalui bus.
➽ Desain Waktu:
Rancangan aplikasi mikrokontroler akan membutuhkan waktu lebih sedikit jika dibandingkan dengan prosesor. Antarmuka antara periferal dan pemrograman akan mudah bila dibandingkan dengan prosesor.
➽ Perlindungan:
Jika memprogram mikrokontroler, sulit untuk mendapatkan program dari ROM oleh pengguna lain. ROM akan terkunci dan sangat sulit untuk mengambil program dari ROM mikrokontroler. Prosesor tidak akan memberikan banyak perlindungan terhadap programnya.
➽ Biaya:
Biaya mikroprosesor dan penerapan sistem berbasis mikroprosesor akan mahal bila dibandingkan dengan sistem berbasis Mikrokontroler. Sistem Mikroprosesor tidak akan pernah menjadi sistem yang kompak. Sebagian besar sistem berbasis Mikrokontroler adalah sistem yang ringkas.
➽ Aplikasi:
Prosesor terutama digunakan dalam Sistem Komputasi, Sistem Pertahanan, Komunikasi jaringan, dll. Mikrokontroler terutama digunakan dalam aplikasi tertanam seperti Jam tangan, Ponsel, Pemutar mp3, dll.
Apa pun perbedaan antara pengontrol dan prosesor, prosesor tidak dapat digantikan oleh pengendali dan pengontrol tidak dapat diganti oleh prosesor. Masing-masing memiliki cara penggunaan unik dalam pengembangan Aplikasi.
[ Avionics Knowledge ] - [ The Computer Networking ]
Comments
Post a Comment